Polaroid
Masuk Surga Tanpa Hisab.
Mau ?
Banyak Jalan menuju Surga,
namun ternyata lebih banyak
persimpangan pula menuju
Neraka. Setiap manusia yang
beriman atau percaya pada
kehidupan setelah mati, tentu mendambakan masuk Surga
karena demikian besarnya
kenikmatan yang digambarkan
oleh Allah dalam Al Qur’an tentang
Surga. Gambaran yang tak
mungkin terjangkau oleh Indera manusia karena sesungguhnya
kenikmatan surga jauh melampaui
yang mampu dibayangkan oleh
manusia. Ternyata masuk surga juga
punya jalur Khusus, dimana
ada golongan manusia yang
bisa masuk Surga tanpa
hisab Ternyata masuk surga juga punya
jalur Khusus, dimana ada golongan
manusia yang bisa masuk Surga
tanpa hisab ( perhitungan amal ).
Setiap manusia yang
mendambakan Surga tentu sangat menginginkan hal tersebut. Kalau
ada jalan pintas, mengapa kita
harus melalui jalan yang panjang
dan berliku? Tapi apakah jalan
pintas itu selalu mulus dan mudah?
Jawabannya adalah : belum tentu. Yuk kita simak siapa saja yang
termasuk golongan orang-orang
yang masuk surga tanpa hisab!
Supaya kita dapat bermuhasabah,
menghitung diri, apakah kita sudah
tergolong di dalamnya ? atau jika belum, semoga masih ada
kesempatan bagi kita untuk
berusaha sekuat kemampuan
menjadi salah satu dari orang-
orang yang beruntung itu. 1. Mereka yang lurus/ kokoh
aqidahnya, murni niatnya karena
allah, bersih fitrah-nya, jujur
nuraninya dan senantiasa
berpegang teguh kepada kitab
Allah (Al-qur’an) dan sunnah Nabinya. 2. Orang-orang yang tidak
mengobati lukanya dengan besi
panas (melakukan Kay).
Menempelkan besi panas pada
luka biasa digunakan sebagai
pengobatan, dengan menempelkannya pada luka
dengan tujuan membakar dan
menghentikan / menutup aliran
darah, sebenarnya ada 4
hukumnya yaitu yang melarang,
yang membolehkan dalam kondisi tertentu, yang memuji orang yang
meninggalkannya, dan yang
menganjurkan untuk tidak
menggunakannya sama sekali atau
membencinya. Dari beberapa
hadits yang berhubungan dengan pengobatan cara ini terlihat bahwa
rasulullah saw pernah
melakukannya, tidak menyukainya,
memuji orang yang tidak
menggunakannya, dan kemudian
melarang penggunaannya. 3. Mereka yang bertawakkal
kepada Allah. Di dunia tawakkal adalah obat
untuk semua penyakit, di akhirat
merupakan salah satu syarat
utama untuk masuk surga. Allah berfirman : ﺎَﻟ ﻱِﺬَّﻟﺍ ِّﻲَﺤْﻟﺍ ﻰَﻠَﻋ ْﻞَّﻛَﻮَﺗَﻭ ﻰَﻔَﻛَﻭ ِﻩِﺪْﻤَﺤِﺑ ْﺢِّﺒَﺳَﻭ ُﺕﻮُﻤَﻳ ًﺍﺮﻴِﺒَﺧ ِﻩِﺩﺎَﺒِﻋ ِﺏﻮُﻧُﺬِﺑ ِﻪِﺑ "Dan bertawakkallah kepada Allah
Yang Hidup (Kekal) Yang tidak
mati, dan bertasbihlah dengan
memuji-Nya. Dan cukuplah Dia
Maha Mengetahui dosa-dosa
hamba-hamba-Nya" ( Al Furqan : 58) 4. “Pembawa” Al-Quran. Yang dimaksud adalah orang yang
membacanya di waktu siang dan
malam hari, mempelajari dan
mengajarkannya serta
mengamalkannya semata-mata
mengharapkan ridha Allah SWT. 5. Ulama. 6. Orang-orang yang memiliki
keutamaan. 7. Orang-orang yang sabar. 8. Orang-orang yang selalu
menahan amarahnya dan
memaafkan orang lain. 9. Syuhada. 10. Orang-orang miskin dari
umat Muhammad. 11. Orang-orang yang suka
meringankan beban orang lain. 12. Para muazin. 13. Mereka yang mengerjakan
sholat pada waktunya. 14. Mereka yang selalu
menerima apapun ketetapan Allah
dengan rela hati. 15. Orang-orang yang rajin
berzikir. Mudah-mudahan segala amal yang
kita lakukan yang meliputi usaha
fisik maupun ruhani, kini dapat
lebih kita fokuskan untuk
menggapai SurgaNya Allah melalui
satu atau beberapa jalan pintas yang telah disebutkan di atas dan
semoga Allah mudahkan kita untuk
istiqomah dalam menjalaninya. Laa
haula walaa quwwata illa billah.
(prima yuniarti/voa-islam.com)